Hampir semua makanan atau minuman yang ada dijual di pasaran
kini banyak mengandung Bahan Tambahan Makanan (BTM). Tujuannya tentu
bermacam-macam, ada yang mencegah makanan agar tidak cepat rusak namun tidak
sedikit pula yang menambahkan zat BTM yang berbahaya demi kepentingan ekonomi
semata. Fakta ini tentu membutuhkan penyikapan yang bijak dari Anda sebagai
konsumen.
BTM umumnya merupakan bahan tambahan yang berbahaya bagi
tubuh dan mempunyai dampak buruk bagi kesehatan. Dalam konsumsi jangka panjang BTM
dapat mengakibatkan gangguan penyakit seperti tumor, kanker atau bahkan
kematian. Para produsen dan pembuat makanan menambahkan bahan tambahan makanan
yang berbahaya pada makanan yang mereka jual untuk mengawetkan produk pangan.
BTM yang tergolong berbahaya antara lain adalah formalin,
boraks, asam salisilat, kalium klorat dan masih banyak yang lain. Zat-zat itu
umumnya digunakan untuk pembuatan bahan peledak, korek api, pengawet kayu,
pengawet jenazah, bahkan pembasmi serangga. Bayangkan, bahayanya jika bahan-bahan
tersebut terkonsumsi oleh manusia.
Selain bahan pengawet, produsen kerap menambahkan zat
perwarna kepada makanan. Penambahan ini dimaksudkan untuk membuat tampilan
makanan semakin menarik atau identitas dari pangan tersebut. Misalnya warna
merah untuk makanan dengan rasa strawberry, oranye untuk makanan rasa jeruk dan
sebagainya. Sebetulnya terdapat bahan pewarna alami seperti kunyit, daun suji
tetapi penggunaan bahan alami ini cenderung kurang praktis, mempengaruhi naiknya
biaya produksi dan sifat pewarna alami yang tidak homogen karena warna yang
dihasilkan tidak stabil. Zat pewarna makanan yang berbahaya antara lain adalah
alkanet, burnt umber, butter yellow, fast red e, rhodamine b. Sejatinya bahan
pewarna ini digunakan untuk tanah liat, cat, tekstil, atau tinta. Sayangnya, bahan-bahan
ini semakin banyak beredar luas.
Formalin
Salah satu bahan tambahan makanan yang berbahaya adalah formalin. Formalin adalah nama populer dari zat kimia formaldehid yang dicampur dengan air.
Larutan formalin tidak berwarna, berbau menyengat, larut dalam air dan alkohol.
Larutan formalin mengandung 37% formalin gas dan methanol. Umumnya formalin digunakan untuk pengawet
mayat, disinfektan, antiseptik, anti jamur, fiksasi jaringan, industri tekstil
dan kayu lapis, sebagai germisida dan fungisida (pada tanaman atau sayuran), juga
insektisida. Namun kini, demi kepentingan ekonomi banyak kalangan industri yang
menggunakan formalin sebagai pengawet produknya.
Contoh produk dengan formalin:
1. Tahu : lebih kenyal, bisa tahan hingga 2 hari, tidak
dirubung lalat, terdapat bau khas formalin.
2. Mie kuning : lebih kenyal, bisa tahan 2-3 hari (jika
tanpa pengawet, mie hanya bertahan 4-6 jam), tidak dirubung lalat, memiliki
warna lebih terang dari biasanya, terdapat bau khas formalin.
3. Ikan segar : lebih awet, sekilas tampak lebih segar,
tekstur awet, tidak dirubung lalat. Bau khas formalin membuat lalat enggan
mendekat.
Jika terhirup oleh
manusia, formalin akan menyebabkan rasa terbakar pada hidung dan tenggorokan, membuat
sukar bernapas, sakit kepala, dan kanker paru-paru. Efek formalin pada kulit
adalah kemerahan, gatal, dan terbakar. Pada mata, senyawa ini akan menyebabkan
kemerahan, gatal, berair, kerusakan, pandangan kabur sampai dengan kebutaan. Jika kandungannya sudah sangat
tinggi, formalin bisa mengakibatkan iritasi pada lambung, alergi, muntah, diare
bercampur darah, dan kencing bercampur darah. Lebih jauh, formalin bisa
mengakibatkan kematian karena kegagalan peredaran darah.
Oleh sebab itu konsumen harus bersikap kritis terhadap
bahan tambahan makanan. Caranya antara lain adalah berusaha untuk tidak
mengkonsumsi produk dengan BTM yang sama dalam jumlah besar secara terus
menerus atau mengurangi makanan yang banyak mengandung BTM. Selain itu untuk
menjaga kesehatan organ pencernaan perbanyak konsumsi serat serta makanan
bersifat prebiotik dapat mengurangi tertinggalnya zat-zat berbahaya dari
makanan di dalam tubuh.
Suplemen Kaya Antioksidan
Selain upaya tersebut, imbangi juga dengan perlindungan alami dengan asupan antioksidan.
Bahan-bahan antioksidan tersedia pada sayur mayur, buah dan biji-bijian yang
berguna untuk membersihkan sisa metabolisme zat berbahaya yang menumpuk dalam
tubuh. Anda juga dapat membantu dengan mengkonsumsi suplemen yang kaya akan
antioksidan, membantu proses pencernaan dalam membersihkan kotoran dan
memelihara kesehatan tubuh.
Salah satu suplemen K-LINK yang akan membantu mengurangi penumpukan
bahan tambahan makanan yang berbahaya dalam tubuh antara lain Riddance dan K-Liquid Chlorophyll.
Riddance adalah salah satu produk yang berfungsi membantu
mengeluarkan racun dari dalam tubuh, yang dikenal dengan istilah detoksifikasi.
Selain mengeluarkan racun, Riddance
juga berfungsi membersihkan sistem aliran darah sehingga darah yang mengalir
tanpa henti ke seluruh tubuh kondisinya bebas dari racun. 4 fungsi utama Riddance, berfungsi membersihkan darah,
membersihkan usus terutama racun yang mengendap lama di saluran usus baik dari
semua sisa zat-zat kimia yang berbahaya maupun sisa metabolisme yang tidak
terpakai di dalam tubuh. Selain itu juga berdaya detoksifikasi dan penyeimbang
fungsi badan. Riddance juga memiliki
antioksidan yang membantu menangkal radikal bebas dan mengurangi resiko
terserang tumor, kanker atau kematian karena zat-zat BTM yang berbahaya.
Begitu juga dengan K-Liquid
Chlorophyll yang merupakan minuman
kesehatan yang mengandung bahan utama klorofil dari
daun alfalfa (medicago sativa), sumber nutrisi alami. Bermanfaat dalam menambah tenaga, menghambat pertumbuhan bakteri, meningkatkan sirkulasi
darah dan meningkatkan fungsi organ dan sel dalam tubuh. K-Liquid
Chlorophyll juga
membantu menyeimbangkan proses metabolisme pencernaan, mengeluarkan
racun dari dalam tubuh, yang berasal dari bahan tambahan makanan, atau zat
kimia lainnya yang tidak terpakai oleh tubuh. K-Liquid
Chlorophyll juga
akan membantu kebutuhan gizi tubuh dengan pencukupan oksigen, zat antioksidan,
dan mineral dalam tubuh (DS/Midya).
Untuk pemesanan produk, silahkan hubungi :
MOBILE STOCKIST K-LINK PALEMBANG
SMS/WA : 0812 78 342 342
PIN BB : 75C087BF
--------------
Sumber : http://k-link.co.id/health/artno/55/Waspada-Bahaya-Bahan-Tambahan-Makanan